Inilah Bahayanya Meniup Makanan dan Minuman

Meniup Makanan Menimbulkan Zat Asam. Seringkali kita meniup kopi yang hendak kita minum dengan alasan menghilangkan panas, atau kadang kita jumpai seorang Ibu ketika menyuapi anaknya meniup makanannya terlebih dulu sebelum disuapkan ke anaknya. ternyata hal tersebut tidak baik bagi kesehatan, berikut ulasannya.

Dari segi agama Islam, Rasulullah bersabda Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya. (HR. At Turmudzii). Awalnya saya tidak mengetahui hikmahnya, bagi saya pribadi, ketika datang hadits pada saya mengenai suatu hal, maka semampunya coba saya lakukan, walaupun saya belum tahu hikmahnya, dan sebenarnya memang tidak harus tahu. Begitu juga ketika saya pertama kali mendengar hadits ini, saya hanya berusaha mengamalkan saja, bahwa kita dilarang meniup makanan atau minuman,itu juga yang saya lakukan kepada anak saya.

Pencerahan kami dapatkan dari salah satu milis kimia di Indonesia yang menjelaskan secara teori bahwa:

Apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic atau asam.

Dalam hal minum pun Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menyuruh kita untuk minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, hal ini juga dilarang, ternyata saya baru tahu sekarang hikmahnya, bahwa ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.

Meniup makanan dan minuman yang masih panas ternyata dapat menimbulkan zat asam.

Alasan lainnya adalah pada saat seseorang mengeluarkan udara hasil pernafasan serta mengeluarkan udara saat meniup maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernafasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga mulut. Paling mudah dideteksi adalah nafas atau bau mulut juga sering tercium. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan terbawa sehingga karena berupa partikel padatan akan dapat menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.

Ulasan yang saya sampaikan, mungkin bukan hikmah keseluruhan, karena Ilmu Allah tentu lebih luas dari ilmu manusia, bisa jadi itu adalah salah satu hikmah dari puluhan hikmah lainnya yang belum terungkap oleh manusia. Kewajiban kita hanyalah mendengar dan mentaati-Nya Perkara hikmah apa yang ada dalam larangan itu, urusan belakangan. Yang penting kita sudah mencoba mentaati-Nya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *